Kijang Pick-Up: Mengapa masih diminati oleh kebanyakan Petani Sawit Kalimantan?

Kijang Pick-Up: Mengapa Masih Diminati Oleh Kebanyakan Petani Sawit Kalimantan?

Kijang Pick-Up telah lama menjadi kendaraan pelopor niaga yang sangat populer, khususnya di kalangan petani sawit di Kalimantan. Meskipun banyak pilihan kendaraan lain di pasaran, Kijang Pick-Up besutan Toyota ini tetap menjadi pilihan primadona utama bagi banyak petani.

Beberapa showroom mobil bekas yang kami jumpai sepanjang jalan Hanau – Karang Mulya, selalu ada 2-3 unit Kijang Pick-up yang terpajang di showroom nya. Ini menandakan besarnya peminat warga Kalimantan akan mobil Kijang Pickup, walaupun tahunnya sudah sangat lama/tua.

Mari kita telusuri berbagai alasan mengapa kendaraan ini masih diminati dan bagaimana ia berkontribusi terhadap kehidupan para petani sawit.

Pertama-tama, Kijang Pick-Up dikenal dengan daya tahan dan keandalannya. Di tengah kondisi cuaca yang sering berubah, serta medan yang tidak selalu bersahabat, Kijang Pick-Up dapat diandalkan untuk menempuh perjalanan jauh, baik di jalan beraspal maupun jalanan berbatu yang sering dijumpai di daerah perkebunan. Dengan mesin yang kuat dan desain yang kokoh, kendaraan ini mampu membawa beban berat, seperti hasil panen sawit, tanpa khawatir mengalami kerusakan yang berarti. Ini penting bagi petani yang harus memastikan hasil panen mereka dapat diangkut ke pabrik pengolahan dengan cepat dan aman.

Kedua, biaya perawatan Kijang Pick-Up tergolong rendah. Banyak petani sawit memperhitungkan anggaran mereka dengan cermat. Kijang Pick-Up memiliki suku cadang yang mudah diakses dan harganya relatif terjangkau. Dengan banyaknya bengkel dan montir yang familiar dengan kendaraan ini, petani tidak perlu khawatir jika terjadi kerusakan. Ketersediaan suku cadang dan keahlian montir lokal membuat pemeliharaan kendaraan menjadi lebih sederhana dan efisien, sehingga mengurangi beban finansial bagi petani.

Selanjutnya, Kijang Pick-Up menawarkan kapasitas angkut yang cukup besar. Kapasitas ini sangat penting bagi petani sawit yang seringkali harus mengangkut buah sawit dari ladang ke tempat pengolahan. Dengan bak yang luas, petani tidak perlu melakukan banyak perjalanan, yang pada gilirannya menghemat waktu dan bahan bakar. Efisiensi ini sangat berharga, mengingat waktu adalah uang dalam dunia pertanian.

Kijang Pick-Up: Mengapa Masih Diminati Oleh Kebanyakan Petani Sawit Kalimantan?
Kijang Pick-Up 1993 yang kami jumpai di beberapa showroom Karang Mulya, SP4.

Selain itu, Kijang Pick-Up juga dikenal akan kenyamanan dan kemudahan dalam berkendara. Meskipun tergolong sebagai kendaraan pick-up, interiornya cukup nyaman dan memberikan pengalaman berkendara yang menyenangkan. Ini penting, mengingat petani seringkali menghabiskan waktu yang lama di jalan untuk membawa hasil panen mereka. Dengan kenyamanan yang ditawarkan, petani dapat lebih fokus dan tidak mudah lelah dalam perjalanan panjang mereka.

Selain faktor teknis dan praktis, ada juga aspek emosional yang tidak bisa diabaikan. Kijang Pick-Up telah menjadi bagian dari budaya dan identitas petani di Kalimantan. Banyak petani yang memiliki kenangan indah dan pengalaman berharga dengan kendaraan ini. Mereka mungkin tumbuh dengan melihat orang tua mereka menggunakan Kijang Pick-Up, sehingga ada rasa keterikatan dan kebanggaan tersendiri saat mereka menggunakannya. Kendaraan ini telah menjadi simbol keberhasilan dan kerja keras para petani.

Dalam konteks sosial, Kijang Pick-Up juga berfungsi sebagai sarana transportasi komunitas. Tak jarang, petani akan menggunakan kendaraan ini untuk membantu tetangga mereka yang membutuhkan, baik itu untuk mengangkut hasil pertanian atau membantu membawa barang-barang yang diperlukan. Dengan adanya Kijang Pick-Up, rasa gotong royong dan solidaritas antar warga semakin terjalin. Ini menunjukkan bahwa kendaraan ini tidak hanya berfungsi untuk urusan bisnis, tetapi juga untuk kepentingan sosial.

Meskipun ada banyak kendaraan baru dengan teknologi yang lebih canggih dan fitur-fitur modern, Kijang Pick-Up tetap memiliki tempat khusus di hati para petani sawit. Harga yang lebih terjangkau dibandingkan dengan kendaraan baru tersebut menjadikannya pilihan yang lebih realistis bagi banyak petani, terutama yang baru memulai usaha mereka. Kijang Pick-Up merupakan investasi jangka panjang yang terbukti efektif dan efisien, sehingga petani merasa aman untuk memilihnya dibandingkan dengan kendaraan lain yang mungkin lebih mahal dan sulit dalam hal perawatan.

Selain itu, dengan semakin meningkatnya kesadaran akan keberlanjutan dan dampak lingkungan, banyak petani yang memilih Kijang Pick-Up karena konsumsi bahan bakarnya yang lebih efisien dibandingkan dengan kendaraan lain di kelasnya. Meskipun teknologi kendaraan terus berkembang, Kijang masih mampu memberikan performa baik dalam hal konsumsi bahan bakar, yang sangat penting dalam mengurangi biaya operasional sehari-hari.

Kendati demikian, tantangan tetap ada, terutama dengan adanya pergeseran tren kendaraan listrik dan teknologi ramah lingkungan. Namun, mengingat kondisi geografis dan infrastruktur di Kalimantan yang belum sepenuhnya mendukung penggunaan kendaraan listrik, Kijang Pick-Up masih memegang peranan penting dalam dunia pertanian, terutama bagi petani sawit. Inovasi dan adaptasi perlu dilakukan, tetapi Kijang Pick-Up harus tetap menjadi bagian dari perubahan tersebut, dengan mempertahankan kehandalan dan kemudahan yang telah lama menjadi ciri khasnya.

Dalam kesimpulannya, Kijang Pick-Up bukan hanya sekadar kendaraan, tetapi juga bagian dari kehidupan sehari-hari para petani sawit di Kalimantan. Daya tahan, biaya perawatan yang rendah, kapasitas angkut yang besar, dan kenyamanan berkendara menjadikannya pilihan yang tepat. Selain itu, nilai-nilai sosial dan budaya yang terikat pada kendaraan ini semakin memperkuat posisinya di hati para petani.

Dengan segala kelebihan yang dimilikinya, Kijang Pick-Up akan terus menjadi sahabat setia petani sawit, membantu mereka dalam setiap langkah perjalanan mereka. Jadi bagaimana menurut kalian sendiri, apakah masih worth it ?. Silahkan tinggalkan pendapat kalian di kolom komentar ya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *